Jumat, 14 Juni 2013

KISAH HANTU DI AREAL TAMBANG BATU BARA

ada 23 Desember 2006, pukul 15.30 WIT, saya tiba di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perjalanan dilanjutkan ke Samarinda, sekira 4 jam perjalanan.
Tiba di Samarinda, saya bertemu Mudjiyanto dan Hari, Atasan dan Bendahara perusahaan. Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke Sungai Siring (Sei Siring), menuju mess
Sesampai di lokasi, saya diperkenalkan dengan rekan-rekan karyawan perusahaan tersebut.
Bekerja di areal tambang memang cukup melelahkan. Di samping butuh kecakapan khusus, juga kehati-hatian merupakan faktor utama. Sebagaimana diketahui, areal tambang merupakan jalan tanah yang diratakan dan dipadatkan. Jalanan ini untuk transportasi dumptruck soil/batubara, HD, alat berat (excavator, dozer) dan angkutan bis pekerja. Lalu lintas truk dan alat berat yang selalu berubah-ubah ini harus selalu menjadi perhatian.
Meski tidak di aspal, tetapi jalannya rata. Sedangkan areal disekitarnya merupakan kawasan hutan lebat. Sebagian sudah dibabat dan siap dieksploitasi.
Selama bekerja di lokasi tambang milik Kuasa Penambangan PT LHI tersebut, saya senantiasa menyempatkan diri mencatat kisah-kisah hantu yang dialami rekan-rekan pekerja. Tentu saja tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai foreman dumptruck.
Beberapa kisah hantu yang saya kumpulkan adalah sebagai berikut.
Anak Kecil di Areal Tambang
Ketika itu, Ari KW, driver dumptruck sedang bekerja shift malam. Seperti biasanya, pada pukul 24.00 malam, sebagian pekerja beristirahat.
Pria bertubuh tinggi kurus ini menceritakan pengalaman anehnya.
“Saya memarkir kendaraan berjajar dengan kendaraan teman-teman. Tidak jauh dari kendaraan saya, juga diparkir excavator PC 400. Saya sempat melihat operatornya sedang makan di dalam kabin,” kata Ari K, pria asal Lampung, memulai kisahnya.
Selanjutnya dikatakan, setelah dirinya makan malam di dalam kabin truknya, dia menyandarkan tubuhnya sambil menghisap rokok. Sementara matanya menuju ke arah excavator.
Lalu dia melihat sesuatu yang tidak biasa. Entah mengapa, operator excavator yang semula ada di dalam kabin, tiba-tiba keluar dan naik di bagian atas kabin excavatornya.
Ari merasa terkejut melihat kelakuan sang operator yang berbuat demikian. Tetapi dia lebih terkejut lagi saat melihat sang operator tersebut mengumandangkan adzan.
“Mengapa dia mengumandangkan adzan? Bukankah sekarang masih jam 12 malam?” Tanya Ari dalam hatinya.
Melihat kejadian yang tiada biasa tersebut, Ari memutuskan keluar dari truknya dan berjalan menghampiri sang operator tersebut.
Baru berjalan beberapa langkah, Ari mendengar teriakan sang operator,
“Tolong…tolong….tolong!” teriak sang operator sambil turun dari excavatornya dan berlari mendekati Ari.
Seketika Ari mendekap sang operator yang tampak ketakutan. Terlihat jelas tubuhnya gemetaran dan keringat dingin mengucur deras.
Beberapa teman Ari yang melihat kejadian itu ikut berlarian mendekatinya. Mereka ingin tahu apa sesungguhnya yang baru saja terjadi.
Setelah sang operator merasa agak tenang, dia pun mulai bercerita peristiwa yang dialaminya.
“Ketika saya sedang makan di dalam kabin, tiba-tiba saja saya melihat anak-anak kecil yang bermain di sekitar excavator,” kata sang operator.
“Saya kaget dan ketakutan. Lalu saya keluar dan naik ke atas kabin sambil melantunkan adzan. Maksud saya agar anak-anak kecil itu pergi,” lanjutnya.
Menurut sang operator, saat dirinya mengumandangkan adzan, makhluk gaib yang berbentuk anak-anak kecil itu masih ada di sekitar excavatornya. Namun, setelah Ari mendekatinya, anak-anak kecil itupun menghilang.
Sementara itu, Ari dan juga teman-temannya sama sekali tidak melihat seorangpun anak kecil di sekitarnya. Lagipula, sungguh mustahil ada anak kecil bermain di areal tambang. Terlebih lagi di malam hari.
“Sebenarnya ini bukan kejadian yang pertama. Namun saya baru pertama kali ini melihat ada kejadian seperti ini. Meski saya tidak melihat makhluk gaib yang menyerupai anak kecil, tetapi kejadian itu persis di depan kendaraan saya,” katanya kepada saya.
Melihat Isteri di Areal Tambang
Sebut saja namanya, Bunyamin. Operator buldoser dari PT BUMA  itu sedang melakukan pekerjaan seperti biasanya. Dia tergolong operator yang cukup akrab dengan saya. Pria asal Sumatera Utara ini sudah memiliki isteri dan anak.
Pada malam itu, sekira pukul 22.00 malam, Bunyamin sedang mengoperasikan buldosernya. Merapikan jalanan tanah yang dilalui kendaraan tambang. Segalanya berjalan lancar sampai dia melihat sesuatu yang aneh tidak jauh dari posisinya.
Di antara keremangan cahaya bulan, matanya tertuju pada sesosok perempuan yang sangat dikenalinya. Bunyamin seperti tidak percaya melihat pemandangan itu.
“Mengapa isteriku ada di sini?” Tanyanya dalam hati. Saat itu Bunyamin merasa melihat isterinya berdiri tidak jauh dari lokasi buldosernya.
Bunyamin ragu-ragu untuk mendekatinya. Dia hanya merasa ada sesuatu yang aneh. Sempat terbersit pikiran isterinya itu hendak menemuinya di lokasi kerja. Tetapi dia segera menepis dugaan itu. Sungguh mustahil perempuan itu mendatanginya di lokasi kerja pada malam hari.
Siapa yang mengantarkan isteriku dan untuk urusan apa dia datang? Begitu pikir Bunyamin. Jika ada sesuatu berita yang hendak disampaikan, tentu cukup melalui ponselnya atau menghubungi ponsel Supervisor yang saat itu sedang bertugas.
Belum sempat berpikir lebih jauh, seorang rekannya memanggil untuk berpindah lokasi. Dia pun meninggalkan lokasi itu sambil terus bertanya-tanya dalam hati.
Lalu inilah yang terjadi. Bunyamin merasa isterinya itu selingkuh dan hendak menemui salah seorang rekan kerjanya di lokasi tersebut. Kecurigaan ini membuat emosinya memuncak dan tidak terkendali.
Pada pagi hari saat tugas selesai, Bunyamin pulang ke rumah dengan membawa kemarahan tinggi. Rasa cemburu dalam dadanya hendak dilampiaskan saat tiba di rumah.
Benar saja, sesampai di rumahnya, Bunyamin mengambil sebilah parang dan langsung mencari isterinya sambil berteriak-teriak.
Beruntung saat itu sejumlah kerabat Bunyamin melihat kejadian itu dan segera merampas parang dari tangannya. Tetapi Bunyamin terus saja berteriak memanggil nama isterinya. Beberapa kerabatnya memegang tangan Bunyamin sambil menanyakan duduk persoalannya.
Ketika itulah Bunyamin bercerita melihat isterinya berada di lokasi tambang. Dia mencurigai isterinya hendak menemui salah seorang rekan kerjanya.
Tentu saja semua yang mendengar cerita Bunyamin menjadi terkejut. Betapa tidak, malam itu isteri Bunyamin berada di rumah dan tidak mungkin mendatanginya ke lokasi tambang.
Ketika peristiwa itu terjadi, beberapa rekan kerja saya mengungkapkan bahwa salah satu gangguan makhluk gaib yang biasa terjadi di lokasi ini adalah makhluk gaib yang menampakkan dirinya dengan sosok yang sudah kita kenal.
“Jika melihat kerabat kita berada di areal tambang pada malam hari, padahal itu sesuatu yang tidak mungkin, segera tinggalkan dan menjauh,” ujar Ari mengingatkan. “Di lokasi tambang, makhluk gaib biasa menyerupai orang yang kita kenal,” katanya menutup pembicaraan.
sumber :http://gus7.wordpress.com/2011/06/11/kisah-hantu-di-areal-tambang-batu-bara-pt-lana-harita-samarinda-kaltim.html


EmoticonEmoticon