ada 23 Desember 2006, pukul 15.30 WIT, saya tiba di Bandara
Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perjalanan dilanjutkan ke
Samarinda, sekira 4 jam perjalanan.
Tiba di Samarinda, saya bertemu Mudjiyanto dan Hari, Atasan dan
Bendahara perusahaan. Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke Sungai
Siring (Sei Siring), menuju mess
Sesampai di lokasi, saya diperkenalkan dengan rekan-rekan karyawan perusahaan tersebut.
Bekerja di areal tambang memang cukup melelahkan. Di samping butuh
kecakapan khusus, juga kehati-hatian merupakan faktor utama. Sebagaimana
diketahui, areal tambang merupakan jalan tanah yang diratakan dan
dipadatkan. Jalanan ini untuk transportasi dumptruck soil/batubara, HD,
alat berat (excavator, dozer) dan angkutan bis pekerja. Lalu lintas truk
dan alat berat yang selalu berubah-ubah ini harus selalu menjadi
perhatian.
Meski tidak di aspal, tetapi jalannya rata. Sedangkan areal
disekitarnya merupakan kawasan hutan lebat. Sebagian sudah dibabat dan
siap dieksploitasi.
Selama bekerja di lokasi tambang milik Kuasa Penambangan PT LHI
tersebut, saya senantiasa menyempatkan diri mencatat kisah-kisah hantu
yang dialami rekan-rekan pekerja. Tentu saja tanpa meninggalkan tugas
utamanya sebagai foreman dumptruck.
Beberapa kisah hantu yang saya kumpulkan adalah sebagai berikut.
Anak Kecil di Areal Tambang
Ketika itu, Ari KW, driver dumptruck sedang bekerja shift malam.
Seperti biasanya, pada pukul 24.00 malam, sebagian pekerja beristirahat.
Pria bertubuh tinggi kurus ini menceritakan pengalaman anehnya.
“Saya memarkir kendaraan berjajar dengan kendaraan teman-teman. Tidak
jauh dari kendaraan saya, juga diparkir excavator PC 400. Saya sempat
melihat operatornya sedang makan di dalam kabin,” kata Ari K, pria asal
Lampung, memulai kisahnya.
Selanjutnya dikatakan, setelah dirinya makan malam di dalam kabin
truknya, dia menyandarkan tubuhnya sambil menghisap rokok. Sementara
matanya menuju ke arah excavator.
Lalu dia melihat sesuatu yang tidak biasa. Entah mengapa, operator
excavator yang semula ada di dalam kabin, tiba-tiba keluar dan naik di
bagian atas kabin excavatornya.
Ari merasa terkejut melihat kelakuan sang operator yang berbuat
demikian. Tetapi dia lebih terkejut lagi saat melihat sang operator
tersebut mengumandangkan adzan.
“Mengapa dia mengumandangkan adzan? Bukankah sekarang masih jam 12 malam?” Tanya Ari dalam hatinya.
Melihat kejadian yang tiada biasa tersebut, Ari memutuskan keluar dari truknya dan berjalan menghampiri sang operator tersebut.
Baru berjalan beberapa langkah, Ari mendengar teriakan sang operator,
“Tolong…tolong….tolong!” teriak sang operator sambil turun dari excavatornya dan berlari mendekati Ari.
Seketika Ari mendekap sang operator yang tampak ketakutan. Terlihat jelas tubuhnya gemetaran dan keringat dingin mengucur deras.
Beberapa teman Ari yang melihat kejadian itu ikut berlarian
mendekatinya. Mereka ingin tahu apa sesungguhnya yang baru saja terjadi.
Setelah sang operator merasa agak tenang, dia pun mulai bercerita peristiwa yang dialaminya.
“Ketika saya sedang makan di dalam kabin, tiba-tiba saja saya melihat
anak-anak kecil yang bermain di sekitar excavator,” kata sang operator.
“Saya kaget dan ketakutan. Lalu saya keluar dan naik ke atas kabin
sambil melantunkan adzan. Maksud saya agar anak-anak kecil itu pergi,”
lanjutnya.
Menurut sang operator, saat dirinya mengumandangkan adzan, makhluk
gaib yang berbentuk anak-anak kecil itu masih ada di sekitar
excavatornya. Namun, setelah Ari mendekatinya, anak-anak kecil itupun
menghilang.
Sementara itu, Ari dan juga teman-temannya sama sekali tidak melihat
seorangpun anak kecil di sekitarnya. Lagipula, sungguh mustahil ada anak
kecil bermain di areal tambang. Terlebih lagi di malam hari.
“Sebenarnya ini bukan kejadian yang pertama. Namun saya baru pertama
kali ini melihat ada kejadian seperti ini. Meski saya tidak melihat
makhluk gaib yang menyerupai anak kecil, tetapi kejadian itu persis di
depan kendaraan saya,” katanya kepada saya.
Melihat Isteri di Areal Tambang
Sebut saja namanya, Bunyamin. Operator buldoser dari PT BUMA
itu sedang melakukan pekerjaan seperti biasanya. Dia tergolong operator
yang cukup akrab dengan saya. Pria asal Sumatera Utara ini sudah
memiliki isteri dan anak.
Pada malam itu, sekira pukul 22.00 malam, Bunyamin sedang
mengoperasikan buldosernya. Merapikan jalanan tanah yang dilalui
kendaraan tambang. Segalanya berjalan lancar sampai dia melihat sesuatu
yang aneh tidak jauh dari posisinya.
Di antara keremangan cahaya bulan, matanya tertuju pada sesosok
perempuan yang sangat dikenalinya. Bunyamin seperti tidak percaya
melihat pemandangan itu.
“Mengapa isteriku ada di sini?” Tanyanya dalam hati. Saat itu
Bunyamin merasa melihat isterinya berdiri tidak jauh dari lokasi
buldosernya.
Bunyamin ragu-ragu untuk mendekatinya. Dia hanya merasa ada sesuatu
yang aneh. Sempat terbersit pikiran isterinya itu hendak menemuinya di
lokasi kerja. Tetapi dia segera menepis dugaan itu. Sungguh mustahil
perempuan itu mendatanginya di lokasi kerja pada malam hari.
Siapa yang mengantarkan isteriku dan untuk urusan apa dia datang?
Begitu pikir Bunyamin. Jika ada sesuatu berita yang hendak disampaikan,
tentu cukup melalui ponselnya atau menghubungi ponsel Supervisor yang
saat itu sedang bertugas.
Belum sempat berpikir lebih jauh, seorang rekannya memanggil untuk
berpindah lokasi. Dia pun meninggalkan lokasi itu sambil terus
bertanya-tanya dalam hati.
Lalu inilah yang terjadi. Bunyamin merasa isterinya itu selingkuh dan
hendak menemui salah seorang rekan kerjanya di lokasi tersebut.
Kecurigaan ini membuat emosinya memuncak dan tidak terkendali.
Pada pagi hari saat tugas selesai, Bunyamin pulang ke rumah dengan
membawa kemarahan tinggi. Rasa cemburu dalam dadanya hendak dilampiaskan
saat tiba di rumah.
Benar saja, sesampai di rumahnya, Bunyamin mengambil sebilah parang dan langsung mencari isterinya sambil berteriak-teriak.
Beruntung saat itu sejumlah kerabat Bunyamin melihat kejadian itu dan
segera merampas parang dari tangannya. Tetapi Bunyamin terus saja
berteriak memanggil nama isterinya. Beberapa kerabatnya memegang tangan
Bunyamin sambil menanyakan duduk persoalannya.
Ketika itulah Bunyamin bercerita melihat isterinya berada di lokasi
tambang. Dia mencurigai isterinya hendak menemui salah seorang rekan
kerjanya.
Tentu saja semua yang mendengar cerita Bunyamin menjadi terkejut.
Betapa tidak, malam itu isteri Bunyamin berada di rumah dan tidak
mungkin mendatanginya ke lokasi tambang.
Ketika peristiwa itu terjadi, beberapa rekan kerja saya mengungkapkan
bahwa salah satu gangguan makhluk gaib yang biasa terjadi di lokasi ini
adalah makhluk gaib yang menampakkan dirinya dengan sosok yang sudah
kita kenal.
“Jika melihat kerabat kita berada di areal tambang pada malam hari,
padahal itu sesuatu yang tidak mungkin, segera tinggalkan dan menjauh,”
ujar Ari mengingatkan. “Di lokasi tambang, makhluk gaib biasa menyerupai
orang yang kita kenal,” katanya menutup pembicaraan.
sumber :http://gus7.wordpress.com/2011/06/11/kisah-hantu-di-areal-tambang-batu-bara-pt-lana-harita-samarinda-kaltim.html
Jumat, 14 Juni 2013
KISAH HANTU DI AREAL TAMBANG BATU BARA
✔
INFORMASI PENIPUAN
Diterbitkan 12.32
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon